Kementerian Sosial (Kemensos) mendorong pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan 100 lokasi tambahan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan gratis dan berasrama yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin atau sangat miskin (desil 1–2 Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Program ini direncanakan mulai beroperasi pada Juli 2025 dengan total 354 rombongan belajar dan kapasitas 8.850 siswa.
Bentuk Dukungan Pemda yang Diharapkan
Kemensos meminta bantuan pemda dalam bentuk penyediaan lahan atau aset bangunan yang bisa direnovasi, memperlancar proses perizinan, dan membantu pemenuhan kebutuhan guru serta tenaga pendukung. Peran pemda dianggap krusial untuk memastikan lokasi-lokasi Sekolah Rakyat bisa segera beroperasi sesuai target.
Respon Pemda dan Potensi Lokasi
Hingga April 2025, terdapat 356 usulan lokasi dari pemda, termasuk lebih dari 100 tanah seluas minimal 5 hektar serta ratusan bangunan eksisting yang dapat digunakan kembali. Dari seluruh usulan, sekitar 45 hingga 65 titik dinilai siap beroperasi pada tahap awal peluncuran program.
Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional: Semangat Persatuan Menuju Indonesia Maju
Koordinasi Lintas Kementerian
Untuk mempercepat proses, Kemensos berkoordinasi erat dengan Kementerian Dalam Negeri, termasuk menggelar sosialisasi daring bersama ratusan pemda. Fokus utama adalah percepatan legalitas aset dan akses infrastruktur dasar seperti air, listrik, dan jalan menuju lokasi sekolah.
Anggaran dan Fasilitas Sekolah
Pemerintah pusat telah mengalokasikan anggaran sekitar Rp2,33 triliun untuk mendanai 100 Sekolah Rakyat. Dana tersebut mencakup pembangunan sarana dan prasarana, asrama, gaji guru, buku pelajaran, seragam, laptop, serta kebutuhan operasional lainnya.
Manfaat Langsung bagi Daerah
Program ini dipandang sebagai langkah strategis untuk mengurangi kesenjangan pendidikan dan mendorong mobilitas sosial di berbagai daerah. Selain meningkatkan akses pendidikan bagi keluarga prasejahtera, Sekolah Rakyat juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi lokal.